HubbulAnsor.or.id. Dalam salah satu kunjungan halal bihalal ke rumah para tokoh NU belum lama ini, puluhan kader Ansor Bangsri mendapatkan banyak hal. Mulai dari nasihat, motivasi, sampai hadiah. Ada salah hadiah yang diterima, yaitu shalawat hari Jumat.
Hadiah tersebut diberikan oleh Kiai Fuad Banjaran. Kiai muda tersebut sejak beberapa tahun terakhir mengisi kajian Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam al-Ghazali. Kajian dilaksanakan setiap 35 hari (selapanan) sekali bersama dengan Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Bangsri.
Dalam kunjungan dalam rangkaian halal bihalal bersama dengan puluhan kader Ansor Bangsri, Kiai Fuad memberikan hadiah, bukan ijazah. Menurutunya, kandungan shalawat tersebut begitu besar. Salah satu fadhilahnya adalah sama dengan haji dan umroh mabrur. "bagi saya, hadiah itu lebih hangat (nyaman-red), jadi bukan ijazah," ujarnya.
Terkait dengan fadilah yang begitu besar, kiai asal Temanggung ini menyampaikan karena selama ini manusia terlalu "transaksional" dalam beribadah. Sehingga, seakan tidak masuk akal sebuah amalan mendapatkan balasan yang begitu besar. "Berbeda jika kita memandang itu sebagai bentuk cinta, atau upaya untuk mendapatkan cinta," paparnya.
Namanya cinta, lanjutnya, menjadikan banyak hal tidak masuk akal. Oleh sebab itu, ia mengajak para kader Ansor untuk mendapatkan cinta-Nya dan tidak kaget dengan bermacam balasan yang diberikan.
Dalam pembacaan shalwat tersebut dapat dilakukan setiap hari atau pada hari Jumat. Dengan bacaan tersebut harapannya dapat menjadikan pada kader Ansor lebih kuat dalam berjuang menjalankan amanah organisasi. "Kader Ansor harus kuat jiwa, raga, pikiran, dan rekeningnya," kelakarnya.
